Belajarlah

by Aam Amarullah | 08.07 in | komentar (0)

Pelajarilah ilmu

Barang siapa mempelajarinya karena Allah, itu Taqwa

Menuntutnya, itu ibadah

Mengulang-ulangnya, itu tasbih

Membahasnya, itu jihad

Mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu, itu sedekah

Memberikannya kepada ahlinya, itu mendekatkan diri kepada Allah


(Abusy Syaikh Ibnu Hibban dan Ibnu Abdil Bar, Ilya, Al-Ghozali, 1986)




Satu lagi karya nyata anak bangsa telah lahir, produk ini bernama “Pesona Edu”. Tidak seperti software kebanyakan, software ini benar-benar dipersiapkan untuk peningkatan pendidikan berbasis IT, sebuah terobosan yang masih jarang dilakukan di negeri ini mengingat Indonesia saat ini terkenal sebagai surganya illegal software dan pembajakan. Karya ini bahkan telah diakui dan digunakan di lebih dari 32 negara dengan beberapa distributor internasional.

Sebagai bukti bahwa PT Pesona Edukasi benar-benar berkomitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Jumat, 21 November 2008. Sebuah perhelatan besar digelar di Ballroom Hotel Aryaduta Jakarta, kegiatan yang bertajuk “Indonesia Towards a World Center of Excellence for Education Software” ini menghadirkan mantan Menteri Pendidikan Nasional, Bapak Prof Dr. Ing. Wardiman Joyonegoro, Microsoft Indonesia, Telkom, SIKIB, Departemen Agama, Depdiknas, Muhammadiyah, NU dsb. Disamping itu hadir pula para finalis dari “Pesona Edu Challenge and Partnership” dengan bermacam kategori lomba, diantaranya Lomba Mengajar, Lomba Penulisan Script, Lomba Ilustrasi dan Lomba Animasi yang rencananya akan dilakukan setiap tahun.

Acara yang dikawal oleh presenter kondang Helmi Yahya tersebut, memiliki tiga sesi utama. Yakni Penandatanganan MoU antara Pesona Edukasi bersama Microsoft Corporation dan Telkom yang selanjutnya akan mengusung paket “Pesona Edu Software” bersama Telkom Speedy sebagai penyedia akses layanan internet, sehingga di kemudian hari Pesona Edu dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat. Selanjutnya acara pembagian hadiah bagi para finalis PECP, serta pengenalan produk Pesona Edukasi bagi audiens yang merupakan perwakilan para guru dari seluruh wilayah Indonesia.

Pondok Pesantren Daar El-Qolam yang telah mempergunakan produk Pesona Edu satu tahun terakhir, memperoleh kesempatan untuk menghadiri kegiatan tersebut. Ada pendar kebahagiaan yang terselip bahwa guru berjuang ternyata tidak sendirian. Ada banyak pihak yang berharap pendidikan Indonesia maju dan berkualitas, selama ini guru adalah sosok dibalik layar keberhasilan yang sering kali terlupakan. Sebuah sentuhan nyata kini kerap diarahkan untuk memanjakan para guru dalam memenuhi tugasnya sebagai pendidik profesional, semoga.

(Lebih lanjut di www.PesonaEdu.com atau di www.AmazingEdu.com)

10 Universitas Terbaik di Indonesia

by Aam Amarullah | 08.17 in | komentar (0)

Berikut ini adalah susunan peringkat 10 besar Universitas Di Indonesia berdasrkan Webometrics ‎Ranking of World Universities, Laboratorium Cybermetrics :‎
Peringkat di Indonesia
Peringkat di Asia Tenggara
Peringkat di Dunia
Nama Universitas Berdasarkan Peringkat di Indonesia, Asia Tenggara, Dan Dunia
1 8 818 Universitas Gajah Mada
2 9 825 Institut Teknologi Bandung
3 19 1290 Universitas Indonesia
4 52 2034 Universitas Pendidikan Indonesia
5 46 2266 Universitas Kristen Petra
6 56 2475 Institut Pertanian Bogor
7 57 2477 Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
8 59 2542 Universitas Brawijaya
9 61 2623 Universitas Gunadarma
10 67 2843 Institut Sepuluh November Surabaya‎

Loh emangnya ini valid? tentu saja
kok ada UPI ini kan sekolahku peringkat 4 ya, hebat dong!
Ya iyalah..masa ya iya dong!
UPI Gitu loh!!

by Aam Amarullah | 10.38 in | komentar (0)

MOTIVASI, RENCANA KERJA DAN PENAMPILAN
Matakuliah Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Dosen : Prof. DR. I Made Putrawan
Dr. Andhi Pramono, M.Pd

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2008

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang upaya menjaga kestabilan motivasi dalam bentuk perencanaan pekerjaan dan pendekatan teknologi. Hal tersebut mencakup teknik pengaturan pekerjaan dan pengelolaan kantor yang berprospek. Setelah selesai membelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami hal-hal sebagai berikut:

1.Bagaimana Motivasi, Minat Kerja, dan Penampilan Terbentuk
Gairah Kerja
Gairah kerja dan penampilan
Integritas dan Teori Motivasi

2.Apa yang disebut dengan Rencana Kerja
Manajemen Ilmiah
Peningkatan kinerja dan rotasi kerja
Upaya peningkatan kinerja

3.Apa yang menjadi kunci pembentukan motivasi kerja
Model karakter kinerja
Proses informasi dari lingkungan sosial
Dampak lingkungan dan manajemen

4.Bagaimana hubungan antara Teknologi dan Rencana Kerja
Otomatisasi dan kerja robot
Sistem Pabrikasi Fleksibel
Peralatan Elektronik Kantor
Alur Kerja dan Otomatisasi Prosess.

5.Adakah metode alternative peningkatan kerja yang dapat digunakan saat ini?
Pemadatan Hari Kerja
Jam Kerja yang fleksibel
Pembagian Kerja
Bekerja di rumah dan Kantor Virtual
Kerja Paruh Waktu

6.Review

Pabrik Truk dan SUV Ford, Kansas U.S, satu kendaraan per menit dihasilkan. Sebagian besar dikerjakan oleh robot, tahun yang lalu, jumlah produksi perusahaan mendekati setengah juta unit. Dan meraup keuntungan sekitar 513 milyar yang lalu, Kansas adalah kota industri yang fleksibel yang dengan hanya sedikit perubahan saja, dana sebesar itu Ford mampu menghasilkan bermacam jenis kendaraan.

Di sini, robot mampu menangani berbagai pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan manusia. Pekerja pria maupun wanita bekerja dalam ketentuan standar, berpelengkapan kacamata pelindung, warepack yang menutup seluruh tubuh dengan sterilisasi tinggi. Pembagian kerja dengan jelas, mendukung masing-masing bagian dengan diperlengkapi oleh kendaraan otomatis dalam pabrik, setiap pekerjaan dibantu oleh para robot otomatis, sang robot terlihat sangat besar, menakutkan. Manajer Pabrik David Savchetz adalah manajernya dengan kantor yang lengkap, namun dia jarang terlihat disana, melainkan selalu berada di lantai bawah untuk mengawasi pekerja.

Daerah Pabrik Ford berdiri dalam kompleks seluas 18 acre dengan dibatasi oleh dinding tebal. Segalanya terjadwal, dengan segala jaminan terhadap setiap keluhan yang disampaikan para pekerja di setiap bagian, “kita mengelola semuanya disini, kecuali tumbuhnya rumput” ujar Sanchetz, setiap kinerja dan tugas dilakukan secara hati-hati dan detailnya terencana dengan apik. Dalam beberapa kesempatan, terkadang karyawan berkumpul untuk membicarakan segala sesuatu, terkadang pula, para putra karyawan diberikan kesempatan untuk berkunjung melihat-lihat orangtuanya bekerja didalam pabrik.

Robot dan perkakas yang tersedia adalah investasi jangka panjang bagi perusahaan, keberadaan pekerja professional seperti David Sanchetz menyempurnakan penggunaanya. Daya saing dan mutu pabrik berkembang dipengaruhi oleh mutu karyawan dan kinerjanya yang tentu saja didukung oleh ketersediaan peralatan yang memadai.

Dalam Bab ini, kita tidak hanya akan berbicara mengenai pabrik perakitan mobil Ford yang moderen dengan semua robotnya, akan tetapi menyangkut bidang yang lain pula, yang terkait dengan motivasi, teknologi, kepuasan, capaian, dan rencana kerja untuk memperoleh kualitas dan kuantitas terbaik. Kita juga akan terkait dengan dengan aturan umum bagaimana menyusun rencana kerja dengan system pembagian kerja yang tepat dan proporsional.

Kepuasan kerja dan keberhasilan komunikasi.
Dalam bab sebelumnya, kita telah membahas mengenai motivasi, dalam bab ini,kita akan menghubungkan motivasi kepada keberhasilan kinerja, mengembangkan model motivasi yang utuh yang dicapai dengan keberhasilan teknologi serta mempertimbangkan berbagai rencana pekerjaan dan pengaturan yang tepat.


Kepuasan kerja
Secara formal Digambarkan, " kepuasan kerja" adalah derajat dinama setiap individu merespons secara positif atau negative tempat kerja mereka. Secara detyail digambarkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap atau tanggapan emosional individu terhadap tugas seseorang, seperti halnya kepada kondisi dan lingkungan social tempat kerja mereka. Awal mula mereka tidak nyaman dan dari perspektif dua factor (teori Herzberg (Bab 6) bahwa beberapa aspek kepuasan kerja harus mendukung ke arah hubungan positif antar karyawan (pekerja) serta hubungannya terhadap hasil yang diperoleh individu. Ini memang mudah dibicarakan akantetapi akan menjadi sulit dalam kenyataan di setiap lingkungan kerja dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dalam kondisi keja sehari-hari, para manajer harus mampu memperkirakan kepuasan bekerja dari setiap aspek baik berdasarkan apa yang disampaikan dan hasil; dari pekerjaan mereka. Hal ini menjadi penting untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan oleh setiap manajer dalam upayanya membuat lingkungan kerja yang nyaman dan dinamis. Beberapa metode formal yang dapat dilakukan untuk mengetahui hal tersebut diantaranya adalah dengan cara menggunakan daftar pertanyaan (c5) dengan beberapa point penting sebagai berikut :

1. pekerja memberikan respons yang baik terhasdap pertumbuhan lingkungan kerja
2. mempedulikan mutu dan kepuasan (kenyamanan) sosial
3. memiliki hibingan keselarasan antara pimpinan dan bawahan serta memelihara rasa hormat.
4. terdapat kesempatan promosi untuk meningkatkan karier lebih lanjut.
5. Rata-rata pembayaran upah yang memadai, serta hak lain (tunjangan) yang sesuai dengan tingkat kemampuan, kinerja dan kesetaraan dengan orang lain (lingkungan social) dalam rate yang sama. asa.

Pentingnya kepuasan kerja, dibutuhkan dalam hal sebagai berikut:
1. Pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat, setaui target dan tolok ukur keberhasilan.
2. membuat sebuah lingkungan yang nyaman, sehingga mampu memberikan kesempatan bagi setiap pekerja untuk mengembangkan pribadi.
3. rasa memiliki dan kebersamaan di dunia kerja, serta saling menyadari upaya peningkatan kualitas produk.
4. setiap pekerja terorganisir dengan rapi Serta semuanya memiliki harapan terhadap kemajuan perusahaan / organisasi / lembaga.

Keputusan seseorang untuk siap bergabung di tempat kerja dalam jangka waktu yang lama, dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan kegagalan seseorang untuk menghasilkan sesuatu. Secara umum, para pekerja yang merasa tercukupi berbagai kebutuhan standarnya dalam dunia kerja akan sedikit menunjukkan ketidakhadirannya, terkecuali oleh sebab lain yang tidak dapat diterangkan satu per satu. Satisfication (gairah kerja) akan sangat berpengaruh kerhadap keputusan seseorang untuk berhenti atau mundur dalam dunia kerja, ketidakpuasan para pekerja akan situasi lingkungan kerja akan sangat mempengaruhi keputusannya dalam hal tersebut. Sekalipun selama ini dia merasa tercukupi dalam hal-hal yang lain.

USS Skymap tengah memasuki waktu malam hari, setelah seharian bertugas menyebar di teluk arab dengan jadwal kerja yang teratur dan terbatas, memasuki jadwal istirahat, 5000 anak buah kapal sedang sedang melakukan pertukaran tugas dan memasuki jadwal makan malam.

Apa yang membentuk hubungan antar (a). kepuasan kerja dan prestasi? Adakah perdebatan yang mampu menjawabnya? Paling tidak terdapat tiga alternative dari pertanyaan tersebut: (1) kepuasan menyebabkan prestasi lebih baik. (2) prestasi menyebabkan kepuasan kerja (3) penghargaan dan situasi kerja menyebabkan kedua-duanya tercapai, yaitu prestasi dan kepuasan kerja.

Argumentasi 1. : Kepuasan kerja menyebabkan prestasi; Jika kepuasan kerja menyebabkan meningkatnya prestasi kerja, maka pesan bagi para manajer akan sangat sederhana: untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, buatlah mereka bahagia, akan tetapi riset membuktikan bahwa hal tersebut tidaklah sesederhana yang kita bayangkan, kepuasan kerja individu tidaklah selalu berbanding lurus dengan capaian prestasi kerja pada diri seseorang. Kesimpulan ini secara luas dikenali dalam bentuk OB sarjana, sungguhpun beberapa bukti menunjukkan dalam diri professional seorang sarjana mampu menghargai tingkat jabatan lebih tinggi di kantornya, akan tetapi hal ini tidak akan berlaku dalam jangka waktu yang lama. Kepuasan kerja sendiri bukanlah instrument yang dapat diperhitungkan secara konsisten sepanjang tahun.

Argumentasi 2. : Capaian keberhasilan melahirkan kepuasan; Jika capaian keberhasilan yang menimbulkan kepuasan, maka pesan bagi para manajer akan sangat berbeda: dibandingkan berupaya pada kepuasan kerja, lebih baik berikanlah perhatian yang cukup bagi para pekerja untuk mencapai tingkat keberhasilan kerjanya. Menurut pendapat ini, kepuaasn akan tercapai apabila terdapat tolok ukur keberhasilan dan penghargaan. Dalam upaya menjaga kepuasan, penghargaan berkala adalah campurtangan variable. Sebagai tambahan, bahwa hal ini akan sangat berharga apabila capaian kepuasan memperoleh penghargaan yang sesuai. Seseorang akan dapat menghargai keberhasilannya yang menghasilkan kepuasan apabila dihargai dengan penghargaan sepatutnya, namun jika hal tersebut tidak dilakukan yang terjadi adalah sebaliknya.

Argumentasi 3: Penghargaan Menyebabkan Kedua.-Duanya: Kepuasan kerja dan prestasi. Argumentasi yang terakhir ini dalam praktiknya akan menjadi dorongan untuk berprestasi dengan kondisi yang sangat memaksa. suatu alokasi penghargaan yang sesuai dapat secara positif mempengaruhi kepuasan dan prestasi. Kata kunci dalam upaya mencapainya adalah berikanlah hukuman dan penghargaan yang “sesuai” hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang memperoleh penghargaan tinggi, bekerja dalam situasi yang lebih menantang, akan memperoleh lebih tinggi kepuasan saat menerima penghargaannya. Hasil riset juga menunjukkan bahwa bentuk penghargaan sangat mempengaruhi prestasi kerja seseorang, Penghargaan besar menimbulkan motivasi berprestasi yang lebih besar tidak sesuai atau tidak adanya penghargaan akanmemunculkan ketidakpuasan individu yang pada akhirnya mematikan motivasi berprestasi para pekerja dalam upayanya mencapai keberhasilan lebih baik di masa yang akan datang.

Saran bagi para manajer dalam teori ini adalah perlunya mempertimbangkan prestasi dan kepuasan sebagai dua hal yang terpisah tetapi saling berhubungan, perlu dicatat bahwa prestasi akan menurun dan menjadi tidak menarik jika memperoleh penghargaan yang selalu tetap. Sedangkan kepuasan kerja sendiri bukanlah suatu hal yang baik dalam memprediksi prestasi kerja seseorang, upaya pengaturan penghargaan yang baik akan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian kedua-duanya, baik prestasi maupun kepuasan kerja individu, kelompok dan perusahaan.

Penggabungan Teori Motivasi.
Kandungan, proses, dan pembentukan motivasi, telah dibahas di Bab sebelumnya, diketahui bahwa semuanya dipengaruhi oleh penghargaan, kebutuhan, pengamatan, kepuasan, dan prestasi. Kita cenderung untuk memperlakukan masing-masing ini secara terpisah, dan terkadang menggabungkannya untuk mendapatkan sesuatu dalam beberapa kesempatan. misalnya, saat ini kita akan mengetahui hubungan antara prestasi dan kepuasan kerja untuk membantu mengaplikasikan semua teori yang telah kita bahas sebelumnya.

Gambar 7.1 Menunjukkan secara garis besar mengenai pandangan yang terintegrasi. Bahwa secara umum terdapat hubungan yang dapat dijelaskan oleh teori Vroom dan Peter – Lawler, dalam gambar Nampak bahwa kepuasan dan prestasi diletakkan terpisah, akan tetapi memiliki saling mempengaruhi ke dalam bentuk hasil pekerjaan. Prestasi sangat dipengaruhi secara langsung oleh atribut individu seperti yang telah dibahas dalam bab 4 yantu mengenai kemampuan dan pengalaman, dukungan organisatoris, sumber daya dan teknologi dan usaha, terdapat titik di mana tingkatan motivasi individu akan berpengaruh secara langsung. Motivasi individu secara langsung menentukan kinerja, dan motivasi menjadi kunci kemampuan seseorang untuk menciptakan pengaruh yang positif dalam upayanya memenuhi kebutuhan individu dan hasil kerja. Berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan sangat ditentukan oleh motivasi seseorang sedangkan motivasi seseorang tergantung pada bsarnya penghargaan yang diperoleh

Gambar 7.1. Model hubungan antara motivasi dan kinerja

Pendekatan Rencana Kerja
Sangat penting menentukan perencanaan kerja untuk dijadikan sebagai model dan panduan bagi setiap pekerja dalam menentukan tercapainya pembagian kerja yang proporsional.
Upaya menstandarisasi tugas dan memberikan panduan bagi setiap petugas dalam kinerganya masing-masing sangat didukung oleh pengintegrasian motivasi dan rencana pekerjaan. Melalui rencana (desain) kerja, manajer bertindak merencanakan dan menetapkan tugas-tugas dan pengaturan kerja pada masing-masing pekerja. Gambar 7.2 menunjukkan beberapa alternative tentang bagaimana teknik membuat rencana kerja. Sekalipun demikian, tingkatan motivasi para pekerja menjadi sangat penting diperhatikan. Oleh sebab itu, yang terbaik adalah desain kerja selalu menunjukkan upaya yang terorganisir untuk pencapaian prestasi ideal. Menawarkan tugas-tugas yang sesuai dan cocok dengan keterampilan (skill) dan kebutuhan individu, serta menyediakan peluang untuk pencapaian kepuasan kerja.

Teori Manajemen
Sejarah teori manajemen tentang perencanaan kerja dapat dilihat dari teori Frederick Taylor dengan –Teori Manajemen Taylor- pada awal 1900.Taylor banyak mengungkapkan tentang pentingnya efisiensi dalam setiap rangkaian kerja. Beberapa pendekatannya adtara lain tentang pelaksanaan kerja yang hati-hati, membagi-bagi kerja ke dalam komponen lebih kcil, menentukan waktu yang tepat serta memenuhi kebutuhan untuk masing-masing bagian. Ini adalah awal dari teori pelaksanaan revolusi industri yang mementibngkan upaya efisiensi untuk memperoleh hasil yang terbaik. Metode, alur kerja, tataruang, pembagian tugas yang konsisten, output, peralatan perseorangan menjamin terlaksananya pekerjaan dengan lebih baik. Saat ini, istilah efisiensi kerja digunakan untuk menentukan standar prosedur kerja.

Dengan cirri menggunakan tenaga manusia dalam tugas-tugas yang sangat khusus. Bagian perakitan mobil yang menggunakan peralatan mesin adalah contoh yang sangat tepat untuk mengetahui strategi efisiensi tersebut. Mengapa? Jawabannya adalah karena dengan menggunakan mesin (robot) memberikan banyak efisiensi dengan mengurangi kebutuhan tenaga kerja dalam suatu bidang pekerjaan, memungkinkan menghasilkan output yang berkualitas tetap dalam jumlah yang banyak, menyediakan tenaga kerja yang murah, serta dapat mengalokasikan tenaga terampil ke bagian-bagian khusus.Bagaimanapun, secara keseluruhan, kondisi ini akan mengakibatkan kerugian potensi. Salahsatunya adalah berkurangnya upaya pemerataan lapangan kerja dan menuntut perusahaan untuk menemukan standarisasi gaji baru yang lebih tinggi.

Gambar 7.2. Strategi Rencana Rerja yang kontinu.

Pembagian kerja dan Rotasi Kerja
Upaya pembagian kerja adalah sebuah tatanan untuk mendelegasikan beebrapa pekerjaan terhadap orang atau pekerja yang memiliki skill dan kemampuan yang memadai, pembagian kerja memungkinkan mudahnya penguasaan (penyelesaian) pekerjaan, kesetimbangan motivasi serta mempermudah meningkatkan variasi tugas dalam lingkungan kerja mereka. Peningkatan variasi tugas dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih pekerjaan pada beberapa penanganan khusus yang sebelumnya dilakukan pada kedua pekerja yang terpisah.

Hubungan setara ini akan dapat meningkatkan gairah kerja masing-masing petugas, sekalipun dalam tugas yang berbeda, akan tetapi mempunyai tantangan dan tanggungjawab yang sama dalam setiap tingkatan. Rotasi kerja adalah suatu pendekatan horizontal yang lain yang dilakukan dengan memberikan variasi tugas dengan cara menggeser beberapa pekerja dengan tugas yang berbeda dalam jangka waktu yang tetap (berkala). Perputaran dapat diatur menurut jadwal waktu seperti tiap jam, tiap hari, atau jadwal mingguan. Suatu manfaat penting tentang rotasi kerja adalah proses latihan tersebut menyebabkan para pekerja untuk lebih terbiasa dengan tugas yang berbeda. Hal ini akan meningkatkan fleksibilitas ketika seorang pekerja mampu bekerja dengan baik dari suatu pekerjaan berpindah ke pekerjaan yang lain.
Pemekaran kerja meningkatkan variasi kinerja dengan menambahkan tugas yang baru dengan kesukaran yang serupa pada suatu pekerjaan.


Dalam Model Herzberg, peningkatan kinerja adalah praktek penambahan kerja dengan memberdayakan – memperluas pekerjaan yang terlalu penuh. Tujuannya adalah untuk memotivasi factor pekerja dalam pencapaian kepuasannya ditengah kejenuhan akibat menumpuknya tugas yang tidak mudah diselesaikan.

Disamping itu, gagasan Herzberg tidak bias dipisahkan dari dua pertanyaan umum berikut: apakah peningkatan pekerjaan harus selalu dibayar mahal dalam setiap kinerja? peningkatan pekerjaan akan menjadi lebih mahal tatkala menimbulkan perubahan utama dalam alur kerja, fasilitas, atau teknologi. Pertanyaan kedua; akankah para pekerja menuntut yang lebih tinggi membayar ketika mengalami rotasi dengan memperbanyak pekerjaan? Herzberg membantah bahwa jika pembayaran gaji karyawan dilakukan secara benar dan kompetitif, kemudian penghargaan yang diterima dalam penyelenggaraan tugas diperkaya, maka akan cukup memberikan ganti rugi atas upah yang selayaknya diterima sebagai tunjangan. Akan tetapi peneliti yang lain menjadi skeptic atas pendapat ini bahwa masalah upah harus dilakukan dengan hati-hati, tidak bias dilakukan sembarangan menyangkut peningkatan penambahan tugas.
Desain Kerja yang meningkatkan Motivasi
OB sarjana telah segan untuk merekomendasikan peningkatan pekerjaan sebagai solusi universal bagi semua permasalahan kepuasan dan prestasi pekerjaan. Pertanyaan utama yang diajukan adalah berhubungan dengan penghargaan dan upahnya yang tidak memadai. Juga perbedaan individu harus dipertimbangkan di (dalam) menjawab pertanyaan yang tambahan: " Apakah peningkatan pekerjaan untuk semua orang?" Suatu pendekatan diagnostik yang dikembangkan oleh Richard Hackman dan Greg Oldham menawarkan suatu kerangka [yang] contingency-based dan lebih luas untuk. rencana pekerjaan untuk meningkatkan motivasi.

Model Karakteristik Kerja
Beberapa hal penting yang menjadi karakteristik model kerja yang baik adalah sebagai berikut:
1.Ragam keahlian – setiap tingkat kesulitan dan ragam kinerja memerlukan beragam keahlian dan kemampuan dasar dari setiap pekerja.
2.Kebutuhan pribadi – derajat yang menunjukkan bahwa seseorang memperoleh penghargaan di dunia kerja adalah dalam bentuk penyelesaian kerja yang akan berujung kepada tingkat besarnya penghargaan dalam bentuk yang sesuai
3. kesetimbangan tugas – setiap pekerja memiliki tugas yang sesuai dengan keahlian dan memiliki tingkat kesukaran yang berbeda, namun tetap memiliki arti secara keseluruhan
4.otonomi – setiap pekerja diberikan kesempatan untuk mengembangkan keahlian, menerapkan ide-ide, bebas, dan terjadwal, dan terperinci dengan jelas, dengan memiliki tingkat standar keberhasilan yang logis.


Umpan Balik Pekerjaan
Sudah seharusnya bahwa tingkat penghargaan seseorang dalam pekerjan menunukkan bagaimana kemampuan seseorang menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Sangat layak untuk diinformasikan kepada orang lain mengenai pekerjaannya tersebut seberapa baik pekerjaan telah dilaksanakan

Bagi mereka yang menggunakan ini membentak suatu situasi kerja nyata. Hackman dan Oldham merekomendasikan menentukan status yang sekarang dari tiap pekerjaan pada masing-masing karakteristik inti." Karakteristik ini kemudian bisa diubah secara sistematis untuk memperkaya pekerjaan dan peningkatan potensi motivasional nya. Hackman dan para rekan kerja-nya sudah mengembangkan suatu instrument (Job Diagnostic Survey (JDS) untuk hal tersebut (Baca"OB; Catatan Keahlian " pengalaman terlatih "Rencana pekerjaan"). Dalam JDS, Skor tersusun dari kombinasi untuk membentuk Motivating Potential Score ( MPS), yang menandakan adanya tingkat pekerjaan yang mampu memotivasi para pekerja.



Suatu pekerjaan MPS dapat diangkat dengan kombinasi tugas untuk menciptakan pekerjaan lebih besar, membuka umpan balik saluran untuk memungkinkan para pekerja, untuk mengetahui seberapa baik mereka sedang lakukan, menetapkan hubungan klien untuk mengalami umpan balik seperti itu secara langsung dari pelanggan. memanfaatkan pemuatan vertikal 10 menciptakan moiv perencanaan dan Ketika inti karakteristik busur lingkaran/lingkungan yang diperkaya untuk suatu pekerjaan diangkat setinggi mungkin, mereka diharapkan ke secara positif memiliki tiga aturan psikologis kritis untuk individu meaningfullness yaitu berpengalaman dalam pekerjaan. (2) tanggung jawab yang diutamakan adalah dalam menuju hasil pekerjaan, dan (3) pengetahuan mengenai hasil yang nyata tentang pekerjaan tersebut. aturan psikologis yang positif, pada gilirannya, dapat diharapkan menciptakan lebih banyak motivasi dengan hasil kerja yang lebih baik serta menghormati motivasi individu, capaian, dan kepuasan kerja.

Perbedaan Moderator Individu adalah menipu model karakteristik mengenali bahwa lima karakteristik pekerjaan inti lakukan nqt mempengaruhi semua orang-orang dengan cara yang sama. Dibanding/Bukannya menerima implikasi Herzberg yang memperkaya pekerjaan harus baik untuk semua orang, pendekatan ini mempertimbangkan perbedaan individu. [Itu] menerima gagasan di mana pekerjaan harus dirancang untuk tiba paling banyak/baik pertandingan kebutuhan individu dan bakat dan karakteristik inti. yang secara rinci, model menyatakan bahwa pekerjaan diperkaya akan mendorong kearah hal positif hasil yang hanya untuk yang terkait dengan pekerja yang sepadan dengan mereka. Ketika cocok antar orang dan suatu pekerjaan diperkaya adalah positif, hal positif hasil adalah lebih sedikit mungkin dan permasalahan menghasilkan lebih baik.

Gambar 7.3 menunjukkan bahwa setiap perbedaan individu memiliki pilihan bagaimana mereka merancang pekerjaan. Moderator pertama akan menentukan bagaimana suatu pekerjaan telah disusun dengan baik dimana seseorang menginginkan kesempatan yang baik, aktualisasi diri, pelajaran, dan pemenuhan pribadi di tempat kerja. Menurut Abraham penghargaan Maslow dan aktualisasi-dirinya memerlukan dan aktualisasi dan pemenuhan kebutuhan dirinya, seperti ketika dibahas di dalam Bab 6. Ketika diterapkan di sini, harapan adalah orang-orang itu yang tinggi di dalam kekuatan growth-need di tempat kerja akan menjawab secara positif untuk memperkaya pekerjaan, sedangkan orang-orang yang rendah di dalam kekuatan growth-need akan temukan pekerjaan diperkaya adalah suatu sumber ketertarikan. Moderator yang kedua adalah ketrampilan dan pengetahuan. Orang-Orang yang kemampuan siapa cocok permintaan tentang pekerjaan diperkaya diramalkan untuk merasakan yang baik tentang mereka dan melaksanakan dengan baik. Mereka yang adalah tidak cukup atau yang merasakan tidak cukup di dalam hal ini mungkin akan mengalami berbagai kesulitan. Moderator yang ketiga adalah kepuasan konteks, atau tingkat untuk mana suatu karyawan dicukupi dengan aspek tentang pekerjaan yang menentukan seperti tingkatan gaji, mutu, pengawasan, hubungan dengan co-workers, kondisi kerja. Secara umum, orang-orang yang lebih mempedulikan dengan konteks pekerjaan jadilah lebih mungkin dibanding yang tidak puas untuk mendukung dan maju/bekerja lancar dengan peningkatan pekerjaan.


ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL YANG DIKELOLA UNTUK MEMBANTU ORANG LAIN
Riset membuktikan bahwa yang pantas dipertimbangkan telah dilaksanakan hati-hati karakteristik membentak suatu menentukan, termasuk bank, dokter gigi, departemen koreksi, perusahaan telepon, dan perusahaan pabrik, seperti halnya di dalam para agen pemerintah. Orang yang berhasil biasanya setuju bahwa model ini bias digunakan, tetapi masih belum sempurna, pemandu ke pekerjaan design.1- Pada atas rata-rata, karakteristik pekerjaan mempengaruhi capaian tetapi sekali-kali tidak banyak seperti ketika mereka memperoleh kepuasan.

Riset juga menekankan pentingnya kekuatan growth-need sebagai moderator penting pekerjaan design-job performance-job kepuasan hubungan. pekerjaan positif Karakteristik mempengaruhi capaian rnore yang betul-betul untuk high-growth memerlukan dibanding low-growth kebutuhan individu. Hubungan adalah tentang yang sama dengan kepuasan kerja. Ini juga bersihkan peningkatan pekerjaan itu dapat gagal ketika syarat pekerjaan ditingkatkan di luar tingkatan minat atau kemampuan individu. Yang akhirnya, pemodal persepsi karakteristik pekerjaan sering berbeda dengan mengukur diambil dengan para manajer dan konsultan.

Proses Informasi Sosial
Gerald Salancik dan Jeffrey Pfeffer mempertanyakan ya atau tidaknya pekerjaan mempunyai stabil dan karakteristik sasaran untuk mana individu menjawab predictably dan consistently.13 Sebagai gantinya, mereka memandang rencana pekerjaan dari perspektif pengolahan informasi teori sosial. Teori ini membantah kebutuhan individu itu, persepsi tugas, dan reaksi, adalah suatu hasil dari kenyataan secara sosial dibangun. Informasi sosial di dalam organisasi mempengaruhi orang-orang dengan cara merasa pekerjaan mereka dan bereaksi terhadap mereka. pegangan yang sama benar, sebagai contoh, di dalam kelas itu adalah bahwa beberapa para teman mu menceritakan kepada kamu bahwa instruktur untuk suatu kursus tidak baik, isi membosankan, dan kebutuhan melibatkan terlalu banyak pekerjaan. Kamu boleh kemudian berpikir bahwa karakteristik kritis dari kelas menjadi instruktur, isi, dan beban kerja, dan bahwa mereka adalah semua tidak baik. Semua dari ini boleh pada hakekatnya mempengaruhi cara kamu merasakan instruktur mu dan kursus dan cara kamu berhadapan dengan class-regardless dari karakteristik yang nyata.

Penelitian membuktikan. pengolahan informasi sosial menunjukkan bahwa kedua-duanya karakteristik inti dan informasi sosial penting. Walaupun pengolahan informasi sosial mempengaruhi sikap dan persepsi tugas, karakteristik pekerjaan membahas lebih awal adalah juga penting. Tentu saja, bagaimana seseorang merasa karakteristik pekerjaan adalah nampaknya akan dipengaruhi oleh kedua-duanya karakteristik sasaran diri mereka dan informasi sosial hadir di tempat kerja.

Managerial dan Implikasi Global
Suatu pertanyaan dan jawaban membingungkan digunakan untuk meringkas implikasi dan poin-poin akhir berharga ingatan tentang peningkatan pekerjaan. Perlu pekerjaan semua orang Diperkaya? Jawaban tentu tidak. Logika perbedaan individu itu tidak semua orang akan ingin suatu pekerjaan diperkaya. Individu yang yang hampir bisa dipastikan untuk berreaksi positif ke peningkatan pekerjaan adalah individu yang memerlukan prestasi, yang memegang luhur pekerjaan, atau terdapat dalam lingkaran kepuasan kerja. pada pengayaan kerja juga nampak untuk menjadi yang paling menguntungkan ketika konteks pekerjaan adalah hal positif dan ketika para pekerja mempunyai yang abilities. membutuhkan peningkatan kinerja. Lagipula, biaya-biaya, teknologi, dukungan. dan kerja team atau perserikatan oposisi boleh membuatnya sukar untuk memperkaya beberapa pekerjaan.

Haruskah dilakukan peningkatan pekerjaan dalam kelompok? Jawaban adalah "ya." Aplikasi itu Job-Desin strategi di tingkatan kelompok sedang bertumbuh di dalam berbagai tipe pertumbuhan kerja. Pada Bagian 3 kita telah mendiskusikan bagaimana pembentukan group kerja yang kreatif, disain, mencakup regu kerja multifungsi dan regu pengelolaan internal regu itu sendiri.

Suatu pertanyaan terakhir meluas peningkatan pekerjaan konteks yang serentak. Apa yang merupakan dampak kultur pengayaan? Jawabannya adalah 'penting" Riset diselenggarakan di Negeri Belgia, Israel, Jepang, Netherlands, Amerika Serikat, dan Negara Jerman menemukan aspek unik dari apa yang mendasari pekerjaan pada setiap negara. Pekerjaan dilihat sebagai kebutuhan sosial paling betul-betul di Negeri Belgia dan paling sedikit dan Jepang sangat di Negara Jerman. Kinerja dihormati seperti sesuatu yang dilaksanakan untuk uang dalam semua negara-negara namun tidak demikian di Negeri Belgia. Dalam banyak kasus, bagaimanapun, pekerjaan dihormati ketika kedua-duanya suatu ekonomi dan status sosial adalah komponen komponen. Hasil ini, seperti halnya perbedaan dalam pembentukan iklim kerja yang efektif yang menyeluruh.

Teknologi dan rencana pekerjaan
Konsep sociotechnlcal sistem dulu digunakan dalam perilaku keorganisasian untuk menandai pentingnya pengintegrasian teknologi dan pekerja untuk menciptakan tingkat kesadaran sosio-teknologi yang lebih tinggi sebagaimana pula teknologi informasi dan komputer melanjut seperti camar yang mengintegrasikan manusia dan untuk mendominasi tempat kerja yang modern, konsep ini adalah penting di dalam penyusunan rencana pekerjaan. formance pekerjaan menentukan.Sosial, teknologi dan keberhasilan keduanya.

Otomasi dan Robotics
Seperti menyebutkan pekerjaan lebih awal, yang sangat simpel sering menyebabkan permasalahan sebab motivasi intrinsic kecil untuk pekerja tersebut. tugas seperti itu sangat sering bahwa mereka kekurangan tantangan dan kepuasan kerja. kebosanan seseorang harus mencabut mereka berulang-ulang kali. Pnerapan teknologi tinggi dimaksudkan untuk mengerjakan masalah ini jemu akan otomasi lengkap, menggunakan suatu mesin yang sebelumnya memenuhi manusia. Pendekatan ini yang terus meningkat melibatkan penggunaan robot, yang sedang berkembang menjadi yang serbaguna dan dapat dipercaya. Juga, harga robot sedang tidak berhasil ketika ongkos tenaga kerja manusia naik. Jepang yang segera mempimpin dunia di dalam robot menggunakannya. Amerika Serikat ketinggalan jauh di belakang, tetapi penggunaan robot nya sedang bertumbuh cepat. Sebagai contoh; untuk menurunkan biaya-biaya dan bebaskan rumah sakit karyawan untuk tugas yang lebih kritis, semakin banyak robot sedang digunakan. TUG dan Helpmate adalah dua robot kurir yang digunakan untuk mengirim obat atau alat kedokteran dari apotik untuk melayani sebagian besar rumah sakit. Robot ini mempunyai sensor sehingga dapat “melihat" dan membedakan antara lorong rumah sakit dan orang yang berdiri di dalamnya.

Sistem Produksi Fleksibel
Di dalam sistem pabrikasi fleksibel, adaptip kompuier yang berbasis teknologi dan terintegrasidengan desain kerja digunakan untuk shitt bekerja mempercepat pembuatan produk. Pendekatan ini terus meningkat umum, melalui contoh di dalam proses industri mobil dengan produk mesin metal, seperti mengukur silinder dan menyusun peti jaringan yang memproduksi sistem, sebagai contoh, mungkin berisi sejumlah mesin produksi diotomatkan yang memotong, membentuk, mengebor, drill, dan mengikatkan bersama-sama berbagai komponen metal. Mesin dapat dengan cepat diubah dari pabrikasi manusia ke produk yang lain Para pekerja di dalam sel pabrikasi fleksibel melaksanakan sedikit lini perakitan tugas rutin. Melainkan, mereka memastikan bahwa operasi ditangani dengan tepat dan berhadapan dengan perubahan sistem kerja dari orang produk bentuk wujud kepada produk yang lain. Mereka kembangkan keahlian ke seberang suatu cakupan luas fungsi, dan pekerjaan mempunyai potensi unik untuk dijadikan sebagai sebuah keharusan, keindahan dan kepuasan yang terorganisir.

Elektronik Kantor
Teknologi Elektronika kantoran menjadi terkenal ketika U.S. Healthcare, perusahaan besar dalam bidang pemeliharaan kesehatan dasar (HMO) menjadi tertarik akan meningkatkan mutu tentang pelayanan kesehatan jasanya. Perusahaan menginstall buletin elektronik besar menumpang kemajuan yang dikontrtol untuk mencapai produk, menggunakan robot untuk membawa pos catatan/kertas, dan menekankan e-mail dan jasa menjawab terkomputerisasi. Yang sangat utama, perusahaan mencoba untuk mengotomatiskan sebanyak tugas yang mungkin untuk bebaskan orang-orang untuk pekerjaan lebih menantang. dengan cara yang sama, Manfaat Timbal balik Hidup dengan sepenuhnya menyusun kembali cara itu melayani formulir lamaran asuransi sekali ketika yang ditangani oleh sebanyak 19 orang-orang ke seberang lima departemen. Diciptakan timbal balik suatu posisi manajer baru yang bertanggung jawab untuk pengolahan aplikasi dari permulaan mereka sampai kebijakan dikeluarkan. Menemani perubahan yang radikal ini di dalam rencana pekerjaan adalah Pusat-Kerja berbasis PC yang kuat dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dengan dihubungkan ke berbagai subsistem diotomatkan pada suatu mainframe.

Perkembangan elektronik kantor menawarkan peningkatan pekerjaan yang memungkinkan untuk yang terkait dengan para pekerja memperlengkapi untuk menangani teknologi. Tetapi pekerjaan itu dapat menyulitkan bagi mereka yang tidak mempunyai ketrampilan atau pendidikan yang khusus.

Survei menunjukkan bahwa bahkan di negara-negara sudah sangat maju seperti mereka yang Eropa. 54 persen para pekerja memiliki ketrampilan tidak cukup untuk mengoperasikan suatu computer. hanya sekitar sepertiga di dalam Negara yang terlatih mengoperasikannya.

Komputer, sebagaimana teknologi sebagai alat juga dapat menyebabkan penyakit fisilk dihubungkan dengan. yang jelas, penggunaan teknologi tinggi di tempat kerja yang baru harus secara hati-hati terintegrasi dengan faktor manusia.

Alur Kerja dan Proses Penyusunan Keterampilan (Re Enjineering)
Pendekatan yang lain untuk meningkatkan rencana pekerjaan dan capaian berdasar pada konsep proses reengineering analisa, pelurusan, dan setting ulang proses mesin motor kembali lancar. tentang tugas dan tindakan yang diperlukan ke pencapaian tujuan kerja. dengan disain proses untuk meneliti, mengefektifkan pendekatan yang secara sistematis roboh proses ke dalam komponen yang spesifik mereka dan reconfigures tindakan dan subtasks, meneliti masing-masing untuk kesederhanaan dan keterkaitan, dan kemudian mengerjakan tiap-tiap- dan tugas untuk mencapai pekerjaan hal yang mungkin untuk mengatur kembali proses untuk menghapuskan waktu disia-siakan, usaha, dan perihal keberhasilan.
Alternatif Bekerja Pengaturan

Pilihan Lain penyusunan dan persamaan tugas di tempat kerja
Pengaturan ini sangat utama mengasah kembali tradisional 40 jam perminggu, dengan 5 sampai 9 jam saja, dapat dilakukan pekerjaan dan jadwal melakukan dalam lingkungan kerja. Hampir semua rencana seperti itu dirancang untuk mempengaruhi kepuasan karyawan dan untuk membantu karyawan menyeimbangkan permintaan tentang pekerjaan mereka dan pengangguran yang sedang menjadi.

Pemadatan Hari kerja
Semakin hari perubahan di masyarakat akan semakin mempertimbangkan kerja hidup dan alkan lebih mengutamakan sahabat dan keluarga. emoloyers adalah pernah lebih apparent. contoh, dual-career keluarga-keluarga dengan anak-anak, hari pertama para siswa, para pekerja lebih tua (pengunduran diri umur memasuki masa pensiun), dan orang tua tunggal adalah semua calon untuk alternatif bekerja pengaturan.
Jika ada manapun keraguan mengenai yang etis dan konsekwensi moral tempat kerja praktek, suatu studi oleh ahli ekonomi Alan Krueger dan Alexandre Fenomen dari Princeton University Hubungan industri Bagian berhak mendapatkan perhatian. Mereka menyatakan bahwa tenaga kerja perselisihan di Bridgesione Firestone Decatur, Illinois, pabrik bisa mempunyai kontribusi kepada stress dan membludaknya pelanggaran di jalan raya. Pabrik ini sekarang tutup, ditunjukkan oleh pengarang untuk mempunyai lebih ban diproduksi lebih mungkin untuk gagal selama suatu periode perselisihan. Para manajer di mana-mana perlu mengambil pesan. Selagi masalah masih kecil.; bantuan nya mendukung argumentasi yang meminta bekerja positif dan lingkungan yang sehat. manajemen bertanggung jawab memperhatikanm menghiraukan manusia sebagai factor di dalamnya sebagai motivasi dengan rancangan kerja yang sesuai

Suatu pekan kerja yang dimampatkan adalah penjadwalan pekerjaan yang mengijinkan suatu pekerjaan full-time untuk diselesaikan dalam lebih sedikit dibanding standard lima hari. format yang umum pekan kerja yang dimampatkan menjadi 4/40 atau 40 jam pekerjaan terpenuhi di dalam empat (10 jam per hari)

Pendekatan ini mempunyai banyak manfaat. Karena pekerja mempunyai waktu kosong tambahan adalah suatu corak yang utama dari jadwal ini Individu sering menghargai ditingkatkan waktu kesenangan, akhir pekan tiga hari, bebaskan hari kerja untuk mengejar bisnis pribadi, dan menurunkan merancang ulang kebutuhan biaya. Hal ini dapat bermanfaat bagi juga dalam kaitan dengan ketidakhadiran karyawan yang lebih rendah dan yang ditingkatkan perekrutan karyawan baru. Tetapi ada juga kerugian potensial. Individu dapat mengalami kelelahan ditingkatkan penggunaan hari kerja biasa. dan keluarga penyesuaian permasalahan yang diperluas. Organisasi dapat mengalami pekerjaan yang skeduling keluhan pelanggan dan permasalahan oleh karena retakan di dalam pemenuhan pekerjaan.

Beberapa organisasi boleh menghadapi perserikatan (penyambung oposisi) dan hukum sekali-kali yang menuntut pembayaran lembur untuk pekerjaan yang melebihi delapan jam individu bekerja keras di setiap hari. Keseluruhan reaksi bagi pekan kerja yang dimampatkan adalah nampaknya akan baik antar karyawan yang diijinkan untuk mengambil bagian di dalam keputusan untuk mengadopsi pekan kerja yang baru, yang mempunyai pekerjaan mereka memperkaya sebagai hasil jadwal yang baru, dan siapa yang mempunyai kuat higher-order kebutuhan dalam hierarchy.

Waktu kerja Fleksibel
Rencana kerja Inovatif yang lain adalah penggunaan waktu kerja fleksibel, atau flextime, memberi aktip Fleksibel individu adalah suatu pilihan sehari-hari di dalam pemilihan waktu ttg komitmen pekerjaan mereka. Satu jam seperti itu memberi jadwal karyawan memerlukan karyawan ke ke pekerjaan. waktu tetapi meninggalkan nya beberapa pilihan sehari-hari di dalam
kepentingannya memilih mereka empat jam pekerjaan dari antar waktu fleksibel menghalangi. Seseorang, sebagai contoh, boleh start kemudiannya dan meninggalkan manfaat bagi rencana kerja sedang menjadi tumbuh adalah suatu alternatif berharga untuk penyusunan pekerjaan ke penyelesaian minat individu dan kebutuhan.

Waktu Fleksibel meningkatkan individual otonomi di dalam pekerjaan yang terjadwal dan menawarkan banyak peluang dan sesuai (lihat Manajer Yang efektif 7.2). Ini merupakan suatu gelombang untuk dual-career ini merupakan suatu gelombang untuk mengimbangi permintaan dalam mengawasi orang tua lebih tua atau anggota keluarga penyakit itu bahkan suatu jalan cara ke lebih baik menghadiri sebab janji temu mengenai gigi dan medis, rumah keadaan darurat, kebutuhan perbankan, dan seterusnya. Penganjur strategi skedulling ini membantah bahwa pertimbangan itu mengijinkan pekerja menyusun skeduling jam pekerjaan mereka sendiri mendorong mereka untuk mengembangkan hal positif sikap dan untuk meningkatkan kesanggupan untuk team tersebut.
Berbagi Tugas
Di dalam pembagian tugas, satu pekerjaan full-time ditugaskan untuk dua atau lebih pekerja, yang kemudian membagi pekerjaan menurut jam yang disetujui. Sering, masing-masing orang bekerja setengah hari, tetapi berbagi pekerjaan dapat juga dilaksanakan atas dasar bulanan atau mingguan. Walaupun dilatih/dipraktekkan oleh hanya suatu persen dari pemberi kerja, sumber daya manusia tenaga ahli percaya bahwa berbagi pekerjaan adalah suatu alternatif berharga bekerja.

Organisasi bermanfaat terhadap pembagian tugas ketika mereka dapat menarik orang-orang berbakat yang akan mau tidak mau harus bekerja. Sebagai contoh menjadi guru yang berkualitas juga adalah suatu orangtua. Orang ini mungkin mampu bekerja hanya separuh suatu waktu. Dengan berbagi tugas, dua para orang seperti itu dapat dipekerjakan untuk memberi pengajaran satu kelas. Beberapa orang yang membagi pekerjaan melaporkan lebih sedikit kesalahan dan mengakui bahwa mereka merasakan termotivasi kembali setiap kali mereka melaporkan hasil pekerjaan. Upaya terbaik dari pembagian tugas pengaturan ini adalah menemukan dua orang-orang siapa yang akan bekerja baik satu sama lain. Kapan para manajer pertengahan Menggugat Mannix dan Charlotte Schutzman bekerja bersama-sama pada Bel Lautan Atlantik, sebagai contoh, mereka dengan setia mengkoordinir ketidakhadiran satu sama lain, dengan Schutzman yang bekerja hari minggu, Hari Selasa, dan Rabu Pagi dan Mannix yang bekerja sisa dari hari kerja tersebut.

Pembagian Tugas harus tidak dikacaukan dengan suatu pengaturan yang lebih gemar bertengkar menghitung-hitung pembagian tugas. Ini terjadi ketika para pekerja setuju untuk memotong punggung pada atas banyaknya jam kerja dalam rangka melindungi dari pemberhentian sementara. pekerja boleh setuju dengan sukarela mengurangi 20 persen jam bekerja dan menerima upah, dibanding pemberi kerja memotong 20 percent untuk kekuatan pekerja selama ekonomi sulit waktu. Pembatasan sah tentang undang-undang melarang praktek ini dalam hal-hal tertentu.

Bekerja di Rumah, Kantor Sesungguhnya.
Teknologi tinggi sedang mempengaruhi sekalipun begitu alternatif pengaturan kerja yang lain yang kelihatan di dalam banyak sektor ketenaga-kerjaan yang berkisar lebih tinggi ke pemerintah dan dari manufaktur ke jasa. Telecommuting adalah pekerjaan dilaksanakan di rumah atau di dalam suatu penempatan menggunakan komputer dan mengedepan pertalian telekomunikasi dengan suatu pusat data atau penempatan ketenaga-kerjaan lain Pada BM Canada, suatu pengaturan hubungi alat-alat yang bekerja kebanyakan dari waktu itu dari suatu kantor pusat dan datang ke kantor perusahaan IBM yang hanya digunakan untuk pertemuan-pertemuan khusus. Dalam suatu praktek yang yang dikenal sebagai hotel, kantor temporer disediakan untuk para pekerja ini sepanjang mereka mengunjungi kantor pusat/ kantor besar itu. Di seluruh dunia, sekitar 20 persen dari karyawan IBM melakukan dua atau lebih hari per minggu bekerja di rumah atau mengunjungi customers.
Bangsa telecommuting jadilah lebih lebih dihubungkan dengan kantor yang sebetulnya, di mana individu bekerja secara harafiah "dari jalan" dan sedang keliling dari satu ke lain tempat atau pelanggan ke pelanggan dengan mobil atau pesawat udara. semua kasus, sisa pekerja berhubungan secara elektronis dengan rumah kantor. Banyaknya para pekerja yang sedang telecommuting sedang bertumbuh sehari-hari, dengan organisasi seperti AT&T dan Cisco Sistem yang melaporkan telah lebih dari 50 persen para pekerja bekerja dengan menggunakan fasilitas tersebut.

Telecommuting penawaran individu adalah keuntungan lain dari kantor yang fleksibel, kenyamanan rumah, dan penempatan yang konsisten dengan lgaya hidup seseorang. Dalam keuntungan kepada organisasi, alternatif ini sering menghasilkan biaya efisiensi seperti halnya kepuasan karyawan. Pada sisi negatifnya, telecommuter kadang-kadang mengeluh pengasingan dari teman kerja, berkurang identifikasi dengan regu kerja, dan berbagai kesulitan teknis lainnya. Adalah komputer penting menghubungkan computer ke pengaturan kerja. Sekalipun begitu secara keseluruhan, praktek tersebut terus tumbuh, dengan lebih organisasi sekarang menawarkan latihan khusus dalam manajemen yang yang sebetulnya telecommuters.

Kerja Paruh Waktu
Pekerjaan paruh waktu saat ini telah menjadi bagian pekerjaan yang diperdebatkan dan terkemuka. Dalam waktu yang temporer bekerja suatu karyawan digolongkan paruh waktu dan bekerja kurang dari standard 40-jam pekan kerja. Dari pekerjaan yang seharusnya.

Waktu bekerja personal dipertimbangkan secara permanent Yang pada umumnya, pekerja paruh waktu adalah dilepaskan dan disewakan dengan kebutuhan mendikte. banyak perusahaan menggunakan pekerja paruh waktu untuk menekan biaya tenaga kerja dan membantu keuangan para pekerja. Pemberi kerja boleh bekerja dalam waktu yang dipilihnya sendiri, individu merasa terikat dengan karier mereka. Tidak dikatakan sebagai profesi tetapi hanya dapat bekerja per bagian diantaranya sebagai perawat, pengantar/transportasi, atau paruh waktu di musim gugur termasuk dalam kategori ini.

rencana kerja paruh waktu bisa merupakan suatu manfaat ke orang-orang yang ingin melengkapi pekerjaan lain atau yang ingin sesuatu yang kurang dari suatu pekan kerja penuh untuk berbagai pertimbangan pribadi. Karena seseorang yang sedang memegang dua pekerjaan, termasuk sedikitnya satu setengah hari, beban yang ditambahkan dapat stressful dan boleh mempengaruhi capaian di dalam orang yang manapun atau kedua-duanya pekerjaan yang menentukan. Lagipula, pekerja paruh waktu sering gagal untuk memenuhi persyaratan untuk jaminan sosial, seperti pelayanan kesehatan, asuransi jiwa, dan pension, rumah penginapan, dan mereka mungkin dibayar kurang dari rekan pendamping waktu penuh mereka. Meskipun demikian, pekerjaan part-time bertumbuh secara praktis oleh karena keuntungan yang organisatoris [yang] mereka menawarkan iklim kerja yang global sebagai jaminan untuk perekrutan pekerja waktu penuh di masa selanjutnya.


***Sekian***

BAB I
PENDAHULUAN

Manusia telah memikirkan asal-usulnya selama ribuan tahun, melalui proses berfikir yang rumit dan terus-menerus. Kecenderungan manusia untuk terus memikirkan sesuatu menghasilkan muaranya yang dikenal sebagai filsafat, Filsafat bukan ilmu pasti seperti ilmu alam, namun juga bukan pula kepercayaan yang tidak berdasar, filsafat dapat disebut sebagai “seni perkiraan rasional” (Russel; 2002:1) Will Durant menyatakan bahwa filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk mendaratkan pasukan infanteri, filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan, sedangkan ilmu bertugas untuk merumuskan dan menyempurnakan hasil filsafat untuk menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan.

Seorang filosof memulai kegiatannya melalui proses berfikir yang mendalam, utuh dan terarah. Descartes bahkan berucap “Corgito ergo sum, I think, therefore I am”. Filsafat berusaha mencari hakikat dari segala sesuatu yang ada, Machan (1977) mengungkapkannya sebagai berikut :
“Philosophy is an activity; that is, something done by human being and directed toward some goals. Philosophy is something quite specific; it is a human activity of certain kind, not just any variety of gabbing, speculating or debating”
Filsafat ilmu adalah telaah ilmu secara filsafat untuk menjawab berbagai macam pertanyaan tentang hakikat berbagai macam ilmu, hal ini menyangkut objek yang ditelaah oleh Ilmu tersebut (Ontologi), Cara memperoleh ilmu (Epistemologi) dan untuk apa Ilmu digunakan (Aksiologi). Melalui filsafat, ilmu berkembang lebih pesat, peningkatan pengetahuan dilakukan untuk menjawab berbagai macam pertanyaan yang menyusul muncul setiap selesai satu ilmu dilahirkan.

Tidak kurang kemajuan penerapan filsafat sebagai ilmu, diiringi teknologi yang dikembangkan dalam biologi. Sebagai cabang ilmu yang menelaah segala sesuatu tentang makhluk hidup, Biologi menjadikan fungsinya sebagai cabang ilmu yang unik, menjawab pertanyaan-pertanyaan secara fisik dan filosofis tentang darimana manusia berasal, apakah semua makhluk hidup berasal dari sel yang sama, Siapa yang mengatur pembelahan sel dari satu sel membelah, menjadi organisme multiseluler, dan seterusnya. Kemajuan ini tentu bukan tanpa konsekuensi, Biologi seringkali dianggap sebagai “Cabang ilmu yang melakukan intervensi terhadap kekuasaan Tuhan” karena mencampuri kegiatan yang selama ini dianggap diluar kekuasaan manusia, terlepas dari tersirat atau tidaknya dalam kitab suci berbagai macam agama samawi, penerapan biologi dalam kenyataannya seringkali dianggap sebagai perusak stabilitas alamiah ciptaan Tuhan.

Perkembangan biologi sebagai ilmu kini semakin pesat, berbagai macam penemuan baru semakin mengukuhkan manusia sebagai makhluq yang mampu mengatur segala sesuatu, Biologi mewujudkannya dalam penguasaan atas kewenangan manusia mengelola makhluk hidup di sekitarnya bahkan mengatur perkembangan dirinya sendiri. Teknologi kedokteran, pertanian, ilmu lingkungan dan sebagainya menjadi tumpuan harapan para biolog untuk menjawab berbagai permasalahan yang berhubungan dengan makhluk hidup.
Dikembangkannya ilmu penurunan sifat (Genetika) sebagai cabang biologi menyebabkan biolog bukan sekedar mampu mengamati berbagai fenomena alam dan makhluq yang ada, namun juga mampu memperkirakan keturunan, menyarankan persilangan (perkawinan) bahkan merekayasa organisme keturunan untuk memperoleh sesuatu yang lebih “baik”.

Genetika juga tidak membatasi objek penelaahan sebagai target pengambangan ilmu, manusia dijadikan sebagai objek penelitian, yang belum pernah dilakukan sebelumnya Dalam hal ini lengkaplah sudah bahwa anggapan tersebut seolah mendekati kebenaran; “Biologi (Genetika) adalah cabang ilmu yang memonopoli kekuasaan Tuhan sebagai pencipta (Al-Khaliq) terhadap ciptaan (Makhluq)- Nya”.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Epistemologi Rekayasa Genetika
Disini diuraikan tentang bagaimana teknik rekayasa genetika diperoleh, Objek apa saja yang menjadi telaahan rekayasa genetika, dan apa batasan kebenaran penerapan rekayasa genetika ditinjau dari berbagai dimensi pengetahuan.

1. Bagaimana Teknik Rekayasa Genetika Diperoleh.
Jauh sebelum Charles R Darwin (Bapak Evolusi) menerbitkan buku fenomenalnya berjudul “On The Origin Of Species by Means of Natural Selection”, Manusia telah mempercayai bahwa terdapat proses penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Aristoteles (384-323 SM), menyatakan bahwa dalam mengubah organisme dari bentuk sederhana menjadi lebih kompleks dan sempurna adalah berdasarkan metafisika, Jean Baptiste Lamarck (1744-1829) menyatakan bahwa perubahan makhluk hidup justru dipengaruhi lingkungan, bukan pembawaan. Akan tetapi dibandingkan teori sebelumnya, Teori Darwin jauh lebih diterima karena menyertakan bukti-bukti atau fakta yang mendukung dan merupakan hasil penelitian ilmiah secara berpuluh-puluh tahun, teori ini juga mampu mendorong para ahli untuk kebenaran teori tersebut.

Semenjak Teori Darwin dikemukakan, perkembangan biologi maju lebih pesat, berbagai macam pertanyaan mengenai konsep penurunan sifat terjawab dengan lengkap. Bahkan sejak saat itu disiplin ilmu biologi mengenai penurunan sifat dipisahkan menjadi disiplin ilmu tersendiri yaitu genetika, disamping konsep sebelumnya tentang perubahan makhluk hidup yang berubah terus menerus (evolusi). Darwin (disetujui ataupun tidak) banyak memberikan masukan bermanfaat terhadap perkembangan biologi baik dalam hal konsep ataupun teknik penelitian yang dilakukannya. meskipun demikian, hingga saat ini terdapat konsep Darwin yang menjadi pokok perdebatan banyak kalangan, mengenai hal ini dalam Bab “Difficulties of the Theory” ia menulis: ” …Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi di mana pun? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau-balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaik-baiknya?….” menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung?…. dan pada daerah peralihan, yang memiliki kondisi hidup peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan jenis-jenis peralihan dengan kekerabatan yang erat? telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya”.

Pada perkembangan selanjutnya, genetika menjawab keraguan Darwin dengan fakta sebaliknya, Sulit sekali mengakui bahwa dalam perkembangan alamiah terdapat evolusi lompat species, melalui penelitian kacang ercis selama bertahun-tahun, Gregor Mendel (1866) menyatakan bahwa sifat makhluk hidup diturunkan dari induk kepada keturunannya. Pernyataan tersebut menunjukkan adanya substansi Genetika sebagai faktor pembawa sifat, akan tetapi hasil penelitian tersebut justru mementahkan teori spesiasi Darwin, karena pada kenyataannya dibutuhkan waktu yang lebih lama serta spesies peralihan yang lebih banyak sebelum menghasilkan menghasilkan spesies yang baru.

Perkembangan genetika masa kini ditandai dengan penggunaan teknologi nano sebagai perangkat perubah penurunan sifat, keyakinan bahwa terdapatnya subjek tertentu yang merepresentasikan sifat individu yang dapat diturunkan diikuti dengan diketemukannya Gen (W.Johanssen) sebagai unit terkecil dalam faktor individu pembawa sifat. Gen terdapat dalam kromosom seseorang (W. Waldayer) berisikan substansi genetic yang merepresentasikan sifat seseorang secara utuh, Mengubah gen berarti mengubah sifat individu, dengan cara menemukan substansi yang tepat dan mengubahnya, maka kita dapat menghasilkan individu dengan sifat yang berbeda dari keturunannya, hal inilah yang kemudian dikembangkan sebagai teknik rekayasa genetika.

Teknologi rekayasa genetika semakin lama semakin berkembang pesat, sejak awal perkembangan biologi (genetika khususnya) menjadi sorotan dalam ilmu pengetahuan, manusia tetap menjadi objek penelitian, hal ini sebenarnya sesuai dengan tujuan ilmu untuk mempermudah kehidupan manusia, namun apa kemudian yang akan terjadi andaikata teknologi rekayasa genetika diterapkan sepenuhnya, akan lahir anak dari rahim yang berbeda dengan ibu pemilik sel telur aslinya, akan diciptakan manusia-manusia “tiruan” dalam bentuk dan sifat yang sama dengan garis keturunan yang tidak jelas, akan muncul jenis hewan yang bentuknya disesuaikan kebutuhan manusia; semangka tanpa biji, kambing berkaki pendek, ayam yang terus-menerus bertelur tanpa dibuahi dan sebagainya, tidakkah itu merusak biodiversitas dalam tatanan yang sudah ada sebelumnya?

2. Objek Telaah Rekayasa Genetika
a. Substansi Hereditas
1). Gen dan Kromosom
Genetika adalah cabang ilmu biologi yang menelaah masalah-masalah penurunan sifat dalam diri makhluk hidup, gen seseorang tersimpan dalam setiap segmen atau lokus kromosom, gen tersusun dari polimer nukleotida yang terdiri dari DNA dan RNA. Morgan menyatakan bahwa setiap gen menempati lokus yang khas dan kompak serta mengandung informasi genetic yang mengatur sifat tertentu (lihat gb.1). Dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa terdapat dua jenis kromosom dalam makhluk hidup yang disebut autosom (kromosom tubuh) dan gonosom (kromosom kelamin). Setiap makhluk hidup memiliki jumlah kromosom yang berbeda, jumlah kromosom manusia diketahui sebanyak 46 (22 ps autosom dan 1 ps gonosom) semakin banyak jumlah gen dalam kromosom, semakin banyak variasi sifat yang dihasilkannya. Hal ini pula yang menjawab mengapa manusia dilahirkan dalam bentuk yang berbeda-beda.


Gbr 1. DNA dalam Kromosom

Gbr 2. 23 Pasang kromosom tubuh manusia

Gbr 3. DNA dan Pewarisan Sifat

2). DNA dan RNA
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) adalah bahan genetic primer, terdiri atas monomer yang meliputi gugusan Fosfat, Gula pentosa dan Basa nitrogen. Basa nitrogen dalam DNA terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan urasil) menyusun struktur tangga tali terpilin double helix, pasangan basa nitrogen selalu tetap, yaitu Adenin dengan Timin dan Guanin dengan Sitosin. DNA mampu melakukan replikasi sehingga memunculkan lokus gen yang lebih banyak yang selanjutnya akan menghasilkan pembelahan sel yang baru.
RNA (Ribosa Nucleic Acid) merupakan rangkaian tunggal nukleotida dengan padangan Purin (Adenin dan Guanin) serta Pirimidin (Sitosin dan Urasil). RNA merupakan alat Bantu dan substansi genetic pembawa sifat dari DNA yang sedang melakukan Replikasi (RNAd, RNAt dan RNAr).

b. Penurunan Sifat
1). Hukum Mendel
Menurut Mendel, penurunan sifat seseorang dapat diperhitungkan, beberapa hokum Mendel yang penting diantaranya adalah persilangan galur murni baik F1, F2 dst, galur intermediate, polimeri, epistasis dan hipostasis, kriptomeri, dan komplementer.

2). Penyakit Keturunan (Pautan Gen)
Beberapa penyakit diketahui dapat diturunkan, hal ini terjadi apabila penyakit/kelainan yang dimiliki seseorang tersebut terpaut gen, beberapa contoh penyakit/kelainan terpaut gen tubuh diantaranya albino dan gangguan mental, terpaut gen kelamin diantaranya buta warna, haemofilia, polidactyla (X) telinga berambut (hyperthrycosis) rambut kasar (hystryc gravier) (Y).

3). Golongan Darah dan jenis Kelamin
Landsteiner (1990) menemukan bahwa terdapat 4 macam golongan darah pada manusia diantaranya A, B, AB, dan O. keempat golongan darah ini terpaut gen yang terdiri tiga macam alel yang dapat diturunkan. Genetika dapat menunjukkan bahwa anak akan memiliki golongan darah dengan alel yang dimiliki kedua induknya.

4). Mutasi Gen
Substansi genetika dapat berubah strukturnya karena perubahan yang terjadi pada DNA, perubahan tersebut dapat bersifat menurun dan mengakibatkan mutasi gen maupun mutasi kromosom, yang pada gilirannya mengubah struktur atau sifat yang nampak pada organisme.
Mutasi gen dapat terjadi secara alami atau buatan, mutasi alami terjadi dengan penyebab yang belum pasti dapat diketahui, contoh terjadio perubahan macam-macam warna mata pada lalat buah.
Mutasi Gen buatan dilakukan dengan hasil usaha manusia, mutasi dapat dilakukan dengan menggunakan mutagen diantaranya panas, sinar kosmis, unsure radioaktif, sinar ultraviolet, radiasi ion, dan sebagainya (Fisika, Kimia maupun Biologis) sehingga menghasilkan sesuatu yang disebut mutant. Mutasi buatan inilah yang kemudian dilakukan secara terarah dalam upaya manusia sehingga diperoleh teknologi rekayasa genetika.


B. Ontologi Rekayasa Genetika
Disini dibicarakan mengenai Hakikat Rekayasa Genetika dan Struktur Keilmuan Rekayasa Genetika.

1. Hakikat Rekayasa Genetika
Rekayasa Genetika merupakan puncak perkembangan bioteknologi yeng terjadi saat ini, dalam praktiknya, pengembangan rekayasa genetika tidak terpisah dengan pengembangan cabang ilmu biologi lain yang terkait, diantaranya seperti Evolusi, Biologi Molekuler, Biologi Sel, Biokomia, dan sebaginya.

Rekayasa genetika pada hakikatnya adalah terjadinya proses perubahan sifat pada makhluk hidup secara disengaja. Perubahan ini dapat bersifat permanen ataupun sementara waktu. Rekayasa genetika dilakukan dengan dua jenis tujuan yaitu, membudidayakan gen yang mengandung sifat-sifat yang menguntungkan serta membuang gen yang membawa sifat yang merugikan. Dengan cara melakukan pemotongan rantai DNA yang didalamnya terkandung kode genetic, kita dapat memperoleh susunan kode genetik yang baru sehingga pada gilirannya akan menghasilkan sifat penampakkan yang baru pula. Sangat mungkin terjadi bahwa manusia mampu membentuk struktur manusia lain yang memiliki kekebalan tubuh yang berbeda, kemampuan bertahan terhadap penyakit yang lebih tinggi, dengan bentuk baru yang tak dapat kita bayangkan sebelumnya, bahkan dengan cara mengambil rantai DNA dan mengembangbiakannya dalam media khusus dapat dilahirkan manusia-manusia baru dengan bentuk yang sama persis dengan sel induknya, tanpa memerlukan perkawinan (Cloning).

Perkembangan yang sangat pesat ini menimbulkan berbagai kegundahan bagi setiap ilmuwan yang menggelutinya, dituntut tanggung jawab sosial dan moral dari setiap ilmuwan dalam mengembangkan tori yang dimilikinya. Teknologi rekayasa genetika tidak menjadi masalah jika hal tersebut jelas-jelas memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan dalam bentuk yang tidak “Mengubah stabilitas ciptaan Tuhan” akan tetapi hal tersebut akan menjadi masalah apabila teknologi tersebut dimiliki oleh ilmuwan yang memiliki tanggungjawab moral dan sosial yang rendah.

2. Struktur Keilmuan
Penggunaan Teknologi Rekayasa Genetika saat ini sudah mencapai tingkat rekayasa molekuler, beberapa contoh berikut ini meunjukkan bahwa perkembangan rekayasa genetika memiliki kemajuan dari waktu ke waktu:
a. Hewan dan Tumbuhan
1). Hibridisasi dan Bibit Unggul
Penggunaan hibridisasi dan bibit unggul dalam dunia pertanian sebenarnya telah digunakan berpuluh tahun yang lalu, dalam hal ini kita mengenal bermacam tumbuhan dan hewan yang dianggap “unggul” baik dari segi produktifitas maupun dari ketahanan tubuhnya, dengan menggunakan rekayasa genetika (digunakan penyinaran dengan panjang gelombang tertentu pada saat hewan dan tumbuhan masih dalam bentuk benih) dihasilkan kelapa hibrida, jagung hibrida, sapi bibit unggul, ayam berkaki pendek namun berdaging tebal, dan sebagainya.

2). Inseminasi Buatan
Persilangan tradisional pada hewan maupun tumbuhan mensyaratkan tersedianya pasangan jantan dan betina yang akan menurunkan sifat genetisnya, tatkala jarak dan waktu memisahkan keduanya, dapat diatasi dengan cara inseminasi buatan. Sel sperma sapi jantan unggul dimodifikasi dan dibekukan supaya tahan ke tempat tujuan untuk kemudian disuntikkan kepada sel telur individu local, hasilnya berupa keturunan sapi unggul (Fries Holland, Australian, dll)

3). Sistem Kekebalan Tubuh
Peningkatan system kekebalan tubuh pada tumbuhan maupun hewan dapat dilakukan dengan cara merekayasa genetisnya, dengan radiasi sinar yang memiliki panjang gelombang tertentu (sering digunakan sinar alfa, atau radiasi sinar x) dihasilkan padi VUTW (varietas unggul tahan wereng, jeruk unggul anti hama, dll)

4). Penemuan Vaksin Hewan
Dengan cara memotong strike DNA pada inang, kemudian bagian gen yang tidak diinginkan dibuang dengan sengaja, kemudian organisme tersebut dirangsang untuk berkembang biak, hasilnya adalah berupa berbagai macam organisme yang memiliki ketahanan terhadap penyakit, organisme tersebut dapat dimanfaatkan untuk membentuk kekebalan tubuhnya sendiri yang diambil menjadi vaksin penyakit, seperti vaksin H3N1 untuk pemberantasan virus flu burung.
b. Rekayasa Genetika pada Manusia
Beberapa tahun lalu, kita dikejutkan oleh berbagai macam hasil teknik rekayasa genetika yang diterapkan pada manusia, diantaranya adalah:

1). Bayi Tabung dan Bank Sperma
Teknologi bayi tabung pertama kali diperkenalkan sebagai alat bantu kopulasi diluar tubuh, manusia yang tidak bisa melakukan pembuahan karena satu dan lain namun memiliki sel kelamin yang baik, sel telur dan sel sperma diambil untuk kemudian dipertemukan didalam tabung percobaan, melalui kopulasi di luar tubuh dihasilkan zigot, yang kemudian ditanam kembali ke dalam rahim ibunya atau ke dalam rahim wanita lain yang sehat.
Penyediaan Bank Sperma dimaksudkan untuk menyimpan berbagai macam sperma untuk dapat dimanfaatkan pasangan yang memiliki keterbatasan waktu dan tempat (semacam inseminasi yang dilakukan pada manusia).

2). Penamuan Vaksin dan Obat-obatan
Proses pembuatan vaksin pada manusia pada prinsipnya sama dengan pembuatan vaksin pada hewan, DNA Inang dipotong, kemudian dimasukkan DNA tertentu yang dimiliki bakteri penyebab penyakit, sehingga menyebabkan inang membentuk kekebalan terhadap penyakit yang di ”cangkokkan”, selanjutnya organisme tersebut dirangsang untuk berkembang biak, hasilnya adalah berupa vaksin-vaksin yang diproduksi inang dan diturunkan, hal ini sering digunakan dalam dunia kedokteran misalnya proses pembuatan vaksin Hepatitis B, atau untuk menghasilkan hormon seperti insulin, dan sebagainya.

c. Gambaran Rekayasa Genetika Masa Depan:
1). Organ Buatan
Dewasa ini, dikembangkan pembuatan organ buatan, sel dari jaringan aslinya diambil dan ditumbuhkan untuk menjadi organ yang sama, saat ini yang telah terjadi di dunia kedokteran adalah pengembangan katup jantung. Selanjutnya bukan tidak mustahil bahwa terdapat berbagai organ buatan seperti jantung buatan, mata buatan, dsb.

2). Kloning
Teknologi Kloning sebenarnya telah mampu dikuasai manusia, berdasarkan prinsip Tottipotensi, setiap sel dalam tubuh makhluk hidup mampu dikembangkan menjadi organisme klon yang sama persis dengan induknya. Beberapa tahun lalu, seorang biolog berkebangsaan Austria berhasil mengkloning Domba yang dia beri nama Dolly, domba ini diambil sel telurnya untuk kemudian dikembangkan diluar tubuh tanpa terjadinya persilangan. Hasilnya adalah beberapa ekor anak domba yang sama persis dengan induknya.
Dalam dunia tumbuhan, teknologi ini sebenarnya telah sering digunakan, kultur jaringan adalah bentuk lain teknologi cloning yang dilakukan pada tumbuhan. Beberapa waktu lalu, seorang ilmuwan korea bahkan mengaku siap melakukan cloning pada manusia, diperkirakan pada tahun 2010 nanti akan muncul manusia baru hasil Kloning.

3). Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa gen dengan cara disisipi satu atau sejumlah gen. Gen yang dimasukkan itu - disebut transgene - diisolasi dari tanaman tidak sekerabat atau spesies yang lain sama sekali. Transgene diambil dari organisme yang memiliki sifat unggul tertentu. Misal, pada proses membuat jagung Bt tahan hama, disisipkan gen bakteri tanah Bacillus thuringiensis (Bt) penghasil racun yang mematikan bagi hama tertentu. Gen ini disisipkan ke rangkaian gen tanaman jagung. Sehingga tanaman resipien (jagung) juga mewarisi sifat toksis bagi hama. Ulat atau hama penggerek jagung Bt akan mati (Intisari, 2003).

4). Mutant
Proses perubahan species melalui rekayasa genetika memerlukan banyak species percobaan, diperkirakan bahwa dari species percobaan yang ada, akan terdapat ketidakseimbangan individu karena memiliki sifat-sifat asing yang berbeda dari induknya, hal inilah yang disebut dengan mutant. Keberadaan mutant saat ini masih diragukan, karena disamping teknologi genetika belum mencapai tingkat organisme manusia secara utuh, hal ini dianggap melanggar moral dan tanggungjawab ilmuwan, PBB sebagai badan dunia dengan organisasi turunannya telah melarang percobaan rekayasa genetika bagi manusia yang belum jelas manfaat dan stabilitas organisme yang dihasilkannya.

C. Aksiologi Rekayasa Genetika
Disini dibahas mengenai manfaat dan kerugian penggunaan rekayasa genetika.

1. Kegunaan Rekayasa Genetika
Rekayasa Genetika dipandang dari segi apapun tetap memiliki manfaat dan mudharat, penerapan teknologi seringkali memunculkan permasalahan baru, hal ini terjadi karena seringkali pemanfaatan teknologi tidak mampu diimbangi oleh perkembangan moral dan pertimbangan stabilitas tatanan kehidupan alamiah, beberapa Teknologi Rekayasa Genetika sebenarnya telah banyak menguntungkan bagi manusia, beberapa hal diantaranya adalah:
a. Rekayasa Genetika banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan-bahan pemberantasan penyakit dengan aman dan harga murah, vaksin yang diperoleh dari rekayasa genetika memiliki kemurnian mendekati 100%, pengembangan dunia kedokteran maju dengan pesat, pada teknologi kedokteran masa depan, diharapkan tidak dibutuhkan lagi donor bagi pasien yang membutuhkan cangkok organ.
b. Rekayasa Genetika banyak dimanfaatkan bagi dunia tumbuhan dan hewan, pemilihan bibit unggul, perbanyakan dengan mudah, murah dan terjamin kualitas, dapat mengimbangi kebutuhan manusia dalam menjamin ketersediaan bahan pangan di masa depan.
c. Rekayasa Genetika membantu memprmudah kesulitan manusia dalam memecahkan berbagai masalah keturunan, penghilangan gen yang dikehendaki dapat dilakukan dengan mudah, sehingga diharapkan keturunan berikutnya tidak lagi memiliki kekurangan pada penyakit tertentu, dan lain-lain.

2. Kerugian dan Penyimpangan Keilmuan
Perkembangan teknologi selalu diimbangi dengan munculnya berbagai masalah baru, rekayasa genetika menimbulkan beberapa masalah yang merugikan manusia dalam jangka waktu yang panjang diantaranya:
a. Terjadinya perkembangbiakan yang tidak terkendali dari jenis bakteri/organisme ciptaan baru di laboratorium, baik yang berhasil ataupun gagal mempunyai potensi yang sangat merugikan.

b. Terjadinya ketidakseimbangan ekologis, disebabkan keseragaman individu hasil cloning terhadap ketahanan penyakit, respons ekosistem dan perilaku lain yang menyebabkan biodiversitas bumi terancam gagal


BAB III
KESIMPULAN

1. Rekayasa genetika adalah puncak perkembangan teknologi dalam bidang biologi saat ini, perkembangan genetika diawali dengan semangat Darwinisme yang mengungkapkan bahwa terdapat gen penurunan sifat pada setiap organisme yang dapat berubah dalam jangka waktu yang lama. Darwin (disetujui maupun tidak) telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menopang perkembangan keilmuan biologi hingga dapat melaju sedemikian pesat.

2. Teknologi rekayasa genetika dibutuhkan untuk berkembang selama dalam koridor tanggungjawab moral dan sosial para ilmuwan yang mengembangkannya, diperlukan ilmuwan yang bijak dalam upayanya mengembangkan keilmuan namun dengan tetap mengindahkan keseimbangan ekologis (saat ini disponsori PBB telah ditandatangani Protocol Cartagena) untuk melindungi biodiversitas ekosistem, namun juga tetap memberikan tempat bagi para ilmuwan untuk terus berkiprah meningkatkan kehidupan yang lebih baik.

3. Dalam pemanfaatan lingkungan awam, diperlukan opini publik bahwa penggunaan produk rekayasa genetika harus memiliki aturan tertentu yang dituangkan dalam bentuk undang undang yang mengikat dan menyeluruh.



DAFTAR PUSTAKA

Abercombie, M. dkk. (1997). Kamus Lengkap Biologi Jakarta: Erlangga.
Bucaille, Maurice (1997). Asal Usul manusia menurut Bibel, Al-Qur’an dan Sains Bandung: Mizan.
Gusyana, Dadang (2006). Tanaman Produk Rekayasa Genetika, Bahayakah bagi kesehatan? Bandung [online] Tersedia: http://www.pikiranrakyatonline.com
Helianti, Is (2001). Perang terhadap Produk rekayasa Genetika, haruskah? Kompas Iptek [Online], tersedia: http://www.kompasonline.com
Kimball, John.W (1994).Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Luasunaung, Alfret. dkk (2003) Domestikasi Tumbuhan dan Hewan. Institut Pertanian Bogor [online] Tersedia: http://www.ipb.net.id
Mader, Silvia S.(1995). Biologi, Evolusi, Keanekaragaman dan lingkungan, Vol 1 dan 2. Kuala Lumpur: Kucica.
Mahyuddin. (1998). Masailul Fiqhiyah, Berbagai kasus yang dihadapi ummat islam masa kini. Jakarta: Kalam Mulia
Russel, Bertrand. (2002). Berpikir Ala Filsuf Yogyakarta: Ikon Teralitera
Semiawan, Conny. (2004). Dimensi Kreatif dalam Filsafat ilmu. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudarno, dkk.(1996) Biologi 3 SMU. Jakarta:Erlangga.
Suriasumantri, Jujun.S. (2005). Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Susiyanti (2003) Pro dan Kontra Tanaman Transgenic. Institut Pertanian Bogor [online] Tersedia: http://www.ipb.net.id
Tafsir, Ahmad.(2006). Filsafat Ilmu, Mengurai Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Ilmu Pengetahuan. Bandung:Remaja Rosdakarya.

(Pemakalah adalah Alumnus Biologi UPI 1998, Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan UNJ, Staf pengajar biologi di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung Jayanti Tangerang).

Terobosan Cerdas Excellent Class

by Aam Amarullah | 10.59 in | komentar (0)

Bagian II dari edisi khusus bulan ramadhan
Di Pondok pesantren Daar El-Qolam


Januari 2008, tepat di usia 40 tahun Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Muhammad M Basyuni dengan khidmat menekan tombol tanda diresmikannya Excellent Class Program (ECP), sebuah program yang telah dirancang jauh-jauh hari sebelumnya sebagai bentuk terobosan bersejarah di alam pondok pesantren dalam upaya peningkatan pengembangan sistem pendidikan yang lebih bermutu, serta harapan pengembangan keilmuan yang lebih baik.

Menginjak usianya yang ke-40 tahun, Pondok pesantren Daar El-Qolam dengan kapabilitasnya sebagai pesantren yang “menjaga tradisi, merespons moderenisasi” telah terbukti mampu melahirkan alumni-alumni yang handal di berbagai bidang, puluhan ribu alumni pesantren ini tersebar di berbagai sektor kehidupan, baik di dalam maupun berbagai belahan dunia lainnya. Keberadaannya telah diakui sebagai legitimasi bagi setiap wali santri yang menginginkan anaknya mengenyam pendidikan islam lebih intensif, tidak kurang dari seribu santri baru setiap tahun turut bergabung menuntut ilmu di pesantren yang terletak di ujung barat kabupaten Tangerang ini.

Upaya peningkatan kualitas memang telah menjadi denyut keseharian hidup di pondok pesantren, pembangunan tiada henti, perbaikan sistem dilaksanakan setiap saat, program-program bergulir dan berkembang sepanjang waktu dengan tetap tidak terlepas dari koridor yang telah digariskan. Salahsatu bentuk perwujudan perbaikan kualitas adalah tercetusnya program ECP, sebagaimana ungkapan kyai bahwa Pengembangan program ECP dimaksudkan untuk memberikan kesempatan untuk berkembang bagi santri yang memiliki kemampuan lebih, “Mereka kurang mendapatkan kesempatan yang lebih untuk mengembangkan kreativitasnya, saya rasa kita memperlakukan mereka tidak adil” tegasnya, sebagai contoh, anak-anak yang unggul itu, sekali mendengarkan penjelasan guru di kelas langsung paham, mereka juga taat kepada disiplin pondok. Sementara di kelas atau di asrama mereka berbaur dengan kawan-kawannya dengan berbagai tingkat kemampuan dari yang sedang sampai yang rendah. Bahkan dengan akan-akan dengan perilaku yang kurang baik (nakal). Parahnya waktu guru habis untuk membina anak-anak yang lemah dalam kualitas perilaku (akhlak) dan ilmunya itu”.

Bersumber dari gagasan tersebut serta keinginan untuk melahirkan generasi yang lebih baik, segenap keluarga besar pondok pesantren beserta guru dan alumni (team delapan) berembuk dan berhasil merumuskan program kelas unggulan yang memiliki tiga tujuan pokok yakni (i) Memberikan treatment dan kesempatan khusus bagi santri yang dinilai “lebih cerdas” agar dapat memanfaatkan waktu & kecerdasannya untuk lebih menambah ilmu & keterampilan khusus; (ii) Memberikan motivasi bagi santri (unggulan) untuk lebih dapat “mengeksplorasi” kemampuannya dalam mengembangkan ilmu & keterampilan; (iii) Menciptakan alumni-alumni unggulan yang memiliki “nilai–lebih” sehingga dapat lebih unggul dalam kerangka mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya maupun dalam pengabdian di masyarakat.

Satu tahun sudah program ini bergulir, upaya dan perbaikan sistem terus dilakukan. Saat awal berdiri, keberadaannya menuai respons yang amat beragam, pencanangan ECP sebagai rintisan menuju metoda dan kelas internasional memang menghajatkan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit, fasilitas yang lengkap, sumber daya manusia yang kapabel, sistem informasi manajemen, pola administrasi serta struktur kelembagaan yang profesional mutlak diperlukan. Berbagai macam training, pelatihan, seminar, diskusi, penyusunan program, seleksi maupun pendekatan-peningkatan lain menjadi pembiasaan yang tak lagi asing di lingkungan pondok pesantren.

Dengan mengusung dua macam keunggulan program yaitu peningkatan kualitas berbahasa Arab dan Inggris serta pengembangan kemampuan riset dan penulisan ilmiah, ECP terus berbenah. Memang sudah menjadi Sunnatulloh bahwa dalam setiap proses selalu melahirkan berbagai macam permasalahan yang harus dicermati dan disikapi bersama-sama, berikut ini beberapa kemungkinan yang menurut penulis berpotensi menjadi kelemahan yang paling mendasar bagi terlaksananya sebuah program, yaitu (i). Kekurang siapan sumber daya manusia beserta stakeholder yang terdapat di dalamnya. Sebuah sistem yang luar biasa akan menjadi sulit tercapai tatkala tidak memiliki keseragaman dukungan dan pemahaman baik dari seluruh asatidz maupun segenap santri dan wali santri. Kesadaran akan upaya mewujudkan insan berkualitas harus mampu berurat dan berakar, mendarah daging di segenap keluarga besar Daar El-Qolam. Dibutuhkan kebulatan tekad, kemapanan ilmu, pembiasaan dan perluasan wawasan yang memerlukan pemikiran dan waktu tidak sedikit. Upaya pemenuhan sumber daya manusia yang benar-benar kapabel tentu memerlukan berbagai macam pertimbangan yang selektif dan profesional baik dari segi keilmuan, penghargaan, teaching methods, senioritas, kinerja, dan sebagainya dalam bentuk yang solid serta terukur.

Dalam prakteknya, upaya peningkatan kemampuan riset dan penulisan ilmiah tidak bisa dilakukan secara instan, apalagi hanya terfokus pada pengembangan materi serta tugas yang diberikan, budaya literasi, kemampuan melakukan riset dan sikap ilmiah an sich memerlukan bimbingan terstruktur, keteladanan, motivasi serta penghargaan yang kontinu. Kesadaran santri akan kebutuhannya terhadap kemampuan melakukan riset akan melahirkan sikap mental dan intelektualitas yang mampu dibanggakan. Pengakuan akan karya unggulan patut disandingkan bagi santri yang telah mampu menembus keterbatasan sebagai periset pemula. disamping itu, pemberian penghargaan sekalipun bersifat verbal akan sangat berbekas apabila diberikan pada momen yang tepat.

(ii). Sebuah pameo lama yang terungkap bahwa “kelemahan pondok pesantren terletak pada manajemen dan sistem administrasi” akan menjadi kenyataan apabila ECP tidak mampu melahirkan terobosan dalam kedua hal tersebut secara utuh dan universal. Pondok pesantren adalah segmen hidup yang nyata bagi setiap santri dengan sistem pendidikan terintegrasi selama 24 Jam, di dalamnya setiap santri mengukir pengalaman nyata dengan cara hidup bersama beserta segenap asatidz. Manajemen yang utuh tentu tidak akan membiarkan santri untuk menganggap pengalamannya di pesantren sebagai “mimpi indah” atau bahkan “mimpi buruk”, tidak semua sistem yang berlaku di berbagai lembaga besar lainnya cocok diterapkan di lingkungan pondok, akan tetapi kemapanan sistem adalah hasil pembelajaran yang terstruktur, pengembangan Total Quality Management di Daar El-Qolam memerlukan perhatian dan bentuk yang khas. Selembar ijazah akan terasa lebih bermakna apabila santri mampu memaknai kandungan dari lembaran tersebut, kebiasaan yang cenderung menghadapkan kekerasan, pendekatan dengan hanya bersandar pada berbagai macam aturan dan larangan, tidak adanya penghargaan bagi setiap proses dan, serta lemahnya penghargaan terhadap budaya literasi akan menimbulkan terlahirnya aturan yang cenderung membabi buta, tidak terkonsep, kurang visioner (terjadi dahulu baru dilarang), serta terkesan tergesa-gesa.

(iii). Perlahan namun pasti, Daar El-Qolam bangkit menunjukkan kualitasnya, terdapat peningkatan keilmuan secara signifikan terutama di bidang MAFIKIB. hal ini diakui oleh kyai sendiri dalam beberapa ungkapannya “Dalam pandangan saya kualitas keilmuan santri ada [peningkatan terutama di bidang eksak. Indikatornya kita bisa melihat kemampuan mereka bersaing pada event-event yang diselenggarakan di luar pondok seperti Olimpiade MAFIKIB. Kalau bahasa, ilmu kegamaan atau studi islam saya juga optimis namun karena langkanya kegiatan perlombaan pada bidang tersebut membuat indikatornya kurang valid, sebab mereka belum teruji kecuali perlombaan Bahasa Arab dan Inggris untuk level Banten kita lebih unggul”.

Sebuah mercusuar, dari baliknya terpancar cahaya keindahan, memberikan petunjuk bagi setiap kapal yang melintas. Akan tetapi terkadang mercusuar tersebut ternyata tidak mampu menyinari manusia yang bernaung di bawahnya, seringkali para pengawas merasa cukup dengan memberikan cahaya bagi tempat lain, sekalipun di sekitarnya gelap gulita. Saat ini, Daar El-Qolam terus berbenah, keberadaannya terus berupaya menerangi berbagai kalangan yang haus akan keutuhan ilmu pengetahuan, dalam citanya membentuk beribu arsitek peradaban, telah puluhan ribu keluarga mempercayakan pendidikan anak kebanggaannya kepada Daar El-Qolam, telah puluhan ribu harapan disemai dan berupaya ditumbuhkan dalam naungan sistem pondok pesantren, yang terkadang kehadirannya dengan berbagai harapan yang tinggi justru menuai kekecewaan, benar memang bahwa dalam setiap langkah penegakan syi’ar, dibutuhkan berbagai macam pengorbanan dari pihak yang berkecimpung di dalamnya, akan tetapi dibutuhkan sikap yang bijak untuk memahami bahwa para penjaga juga memerlukan cahaya penerang dalam tugasnya.

Guru/ustadz merupakan insan yang luar biasa, dituntut untuk mampu memahami dan meningkatkan keilmuan setiap saat sehingga menjadi “pembelajar sepanjang hayat”. Figuritas ustadz di mata masyarakat dipaksa untuk selalu memiliki nilai lebih baik dari segi akhlaq, keilmuan, kemapanan, kepemimpinan dan keteladanan. Semangat mujahadah, ukhuwwah islamiyyah, kebebasan pemikiran, kesederhanaan, kemandirian dan keikhlasan adalah ajaran adiluhung khas pondok pesantren yang harus dijaga bersama-sama di setiap tingkatan, di seluruh lini keluarga besar dan stakeholder, menghilangkan sekat-sekat status sosial, harta, pangkat dan jabatan. Berupaya menghilangkan kelemahan pesantren versi kyai: ”kelemahan kita itu syahadat kita belum kompak” sehingga berikutnya akan mampu melahirkan kekuatan dan keindahan yang terorganisir, diperhitungkan, berkualitas, dan bermartabat, semoga!